Washington – Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Kamis mengatakan uji DNA memastikan bahwa pemimpin Hamas Yahya Sinwar gugur.
Israel telah menginformasikan pihak berwenang pemerintahannya mengenai terbunuhnya pemimpin Hamas Yahya Sinwar.
“Pagi hari ini, otoritas Israel memberitahu tim keamanan nasional bahwa misi yang mereka lakukan di Gaza kemungkinan menewaskan pemimpin Hamas Yahya Sinwar. Uji DNA memastikan Sinwar wafat,” demikian pernyataan dari Biden dikutip dari Sputnik.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebelumnya mengkonfirmasi Sinwar gugur dalam operasi di Jalur Gaza.
Biden menunjukkan bahwa intelijen AS telah membantu IDF untuk mengejar Sinwar dan para pemimpin Hamas lainnya.
Agustus lalu, Yahya Sinwar dipilih oleh anggota Hamas sebagai kepala biro politik kelompok tersebut, untuk menggantikan Ismail Haniyeh yang terbunuh dalam serangan di Teheran, Iran, pada 31 Juli 2024.
Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, melihat terpilihnya Sinwar sebagai bukti kekuatan gerakan tersebut.
Sebelum dipilih untuk memimpin biro politik Hamas, Sinwar terpilih sebagai kepala gerakan di Jalur Gaza pada 2017 dan terpilih kembali pada 2021.
Israel menganggap Sinwar sebagai arsitek dari operasi serangan lintas batas “Banjir Al-Aqsa” pada 7 Oktober tahun lalu, yang menyebabkan kerugian manusia dan militer yang signifikan bagi Tel Aviv dan merusak reputasi layanan intelijen dan keamanan Israel di seluruh dunia.
Menurut Israel, “melenyapkan” Sinwar merupakan salah satu tujuan utama dari perangnya di Gaza saat ini.
Pemimpin Hamas Yahya Sinwar gugur bersama para pejuang di garis depan