Surabaya – Seorang perempuan di Surabaya yang menjadi korban teror dan pelecehan seksual oleh teman SMP-nya selama 10 tahun. Ia sempat diancam akan dibunuh. Bahkan, ia juga kerap dikirimi foto kemaluan pelaku.
Korban mengalami pelecehan seksual secara daring. Ia kerap diganggu melalui media sosial hingga panggilan seluler. Selain teror melalui media sosial, ia mengaku juga mendapat teror secara langsung. Bahkan, begitu juga pada para mantan kekasihnya.
Korban mengaku, perbuatan asusila secara langsung tidak pernah dialaminya. Namun, dia geram dan takut karena gegara AP kerap mengirim foto alat kelaminnya berulang kali melalui Instagram dan Twitter.
“Dia kirim foto lewat DM Instagram, di 2018 tahun terhancur dan tersiksa hidup saya. 2020 saya gregetan dan samperin dia dan itu yang terakhir saya ketemu dia. Yang berbau porno itu berbentuk foto dan difantasikan ke (foto) badan saya,” ujarnya saat melapor di Polda Jatim, Sabtu (17/5/2024).
Maka dari itu, korban menegaskan laporan kali ini adalah yang pertama kali dalam seumur hidup. Hal itu usai mendapat dukungan dari keluarga, kekasih, dan para netizen di X.
“Saya anak yatim, almarhum ayah saya adalah nakhoda buat saya. Sebelumnya saya tidak tahu arahnya kalau lapor dan prosesnya bagaimana, sedangkan saya harus melindungi ibu saya dan saya juga sudah curhat ke mereka. Pernah datang ke rumah, di 2018 pernah lempar jam tangan mati ada surat cinta jam 06.00 WIB. Lalu, pernah juga jam 01.00 dini hari sampai jam 04.00 subuh pernah menunggu berdiri di dekat rumah saya. Lalu, dia pernah perjalanan ke rumah saya tapi saya cegah di dekat masjid rumah saya, apalagi dia sempat ngetweet kalau dia akan ke rumah saya,” tambahnya.
Ia mengaku pernah diancam dibunuh oleh pelaku.
“Pengancaman juga ada, ketika saya ada yang dekati itu diancam akan dibunuh oleh dia dan menurut saya itu yang paling parah. Dia obsesi sama saya, kadang jujur dan kadang denial, jadi ya susah. Dia itu posesifnya kalau ada cowok yang dekat sama saya akan dibunuh, dia pun mengakui,” kata korban.
Polisi tahan pria yang lecehkan temannya selama 10 tahun
“Saya mengalami pelecehan dan peneroran lebih dari 10 tahun oleh teman saya smp. Awalnya saya niat baik dan saya ekstrovert, tapi dia introvert sekali. Ternyata kebaikan saya disalahartikan oleh dia dan dikira saya suka sama dia,” imbuhnya.
“Saya sudah pernah menolak dia dan dia sempat confess di 2014 sampai 2015, tapi sudah saya tolak dengan cara baik-baik dan cara kasar juga tidak bisa, tapi berlanjut sampai sekarang,” imbuhnya.
Korban mengaku tidak hanya sekali dua kali menolak AP. Mulai dari menyampaikan secara baik-baik hingga mengundang emosinya.
“Baik dengan keluarga dan mantan-mantan kekasih saya juga sudah (pernah bertemu dan berusaha dimediasi), jadi susah sekali dikasih tahu kalau saya tidak suka,” ujar warga Surabaya Selatan itu.
Ia menerangkan, berbagai bentuk teror telah dialaminya sejak 2014. Tepatnya, ketika duduk di bangku kelas 2 SMA sampai 2024.
“Ada banyak, 440 akun di twitter untuk meneror saya, di instagram juga. Saya sampai kehilangan banyak Instagram (untuk menghindari AP). Tapi tidak hanya pembuatan akun, isi akunnya juga ada pelecehan seksual verbal dan foto juga,” jelasnya.