Jakarta – Indosarang, forum daring yang awalnya ditujukan untuk menjadi wadah bagi warga Korea Selatan yang tinggal di Indonesia atau tertarik dengan budaya Indonesia, kini diselimuti kontroversi.
Konten rasis yang beredar di forum tersebut telah memicu kemarahan dan kecaman dari masyarakat Indonesia. Komunitas Online itu kini berubah menjadi arena kebencian
Awalnya, Indosarang hadir sebagai platform positif yang menawarkan berbagai sumber informasi seperti kelas bahasa Indonesia, panduan wisata, dan tips gaya hidup bagi para warga Korea di Indonesia.
Namun, citra positif tersebut ternoda dengan munculnya unggahan-unggahan yang berisi komentar rasis dan menghina terhadap orang Indonesia.
Terbongkarnya Konten Rasisme
Konten rasis di Indosarang terbongkar melalui tangkapan layar percakapan di forum yang kemudian viral di media sosial.
Unggahan tersebut menunjukkan komentar-komentar negatif yang menyinggung fisik, agama, dan bahkan menyebut pekerja Indonesia sebagai “buruh monyet pribumi yang murah dan tidak beradab”.
Masyarakat Indonesia geram dengan konten rasis yang beredar di Indosarang. Kecaman keras dilontarkan melalui berbagai platform media sosial, dengan banyak netizen menuntut agar forum tersebut ditutup dan para pelakunya diadili.
Beberapa konten kreator Korea di Indonesia juga turut angkat bicara, menyatakan bahwa mereka tidak mendukung pandangan rasis yang diungkapkan di Indosarang.
Mereka menekankan bahwa perilaku segelintir oknum tersebut tidak mencerminkan keseluruhan masyarakat Korea Selatan.
Kontroversi Indosarang menjadi pengingat bahwa rasisme masih menjadi isu yang mengakar di masyarakat. Penting untuk terus melawan segala bentuk ujaran kebencian dan rasisme, baik di dunia online maupun offline.
Semua pihak harus bersatu untuk membangun komunitas yang saling menghormati dan menghargai perbedaan.
